Laman

Kamis, 07 Januari 2016

Waktu

Waktu tidak pernah lepas dari kehidupan seorang manusia. Waktu menjadi penanda awal dan akhir dari suatu peristiwa, baik perisiwa membahagiakan maupun peristiwa yang kurang membahagiakan. Semua tertanda oleh waktu, mungkin jam, hari, tanggal, bulan, tahun atau bisa juga waktu yang menjadi penanda adalah sebuah peristiwa sebelum peristiwa itu terjadi.

Waktu



Pernah saya sendiri merasa bahwa waktu berlalu begitu lambat hingga merasa jenuh dan berusaha untuk cepat keluar dari zona tersebut. Namun, disisi lain waktu berlalu begitu cepat hingga akhirnya saya tersadar bahwa saya telah jauh berjalan dan imbasnya ternyata banyak waktu yang telah saya sia-siakan. Mungkin penggalan kutipan Robin Sharma ini benar
"Waktu akan menyelinap keluar dari tanganmu seperti butiran pasir dan waktu untuk hidup dengan hebat bukanlah esok, tapi hari ini”
Waktu yang seharusnya kita gunakan untuk orang-orang berharga dalam hidup kita atau mungkin waktu yang seharusnya kita gunakan untuk belajar, membangun diri kita untuk menjadi lebih baik malah terbuang dan hilang. Dan pada akhirnya penyesalan lah yang setia menanti di ujung waktu yang sedang kita pijaki sekarang. Berharap waktu dapat kembali? Waktu tidak sebaik itu, kawan. Pada akhirnya waktu tidak pernah berpihak pada siapapun.

Namun, bukankah Tuhan masih berbaik hati kepada kita. Berapapun waktu yang telah terbuang, detik selanjutnya adalah mutlak milik kita sepenuhnya. Masa depan kita adalah detik selanjutnya yang telah siap kita tulis pada lembaran putih yang telah Tuhan berikan pada kita. Sebuah lembaran kosong yang belum ternoda sebelumnya. Dan detik berikutnya kita dapat memutuskan bagaimana kita ingin hidup. Memperbaiki semuanya dan menciptakan akhir cerita baru yang tentunya lebih baik dari sebelumnya. Mulai detik ini, sebuah kisah sedang kita tuliskan. Dan kelak dikemudian hari biarkan anak cucu kita menengok sebuah catatan kecil yang pernah kita buat sebelumnya.


-Priskyra-



Sumber foto disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar