Tugas Pengantar Teknologi Sistem Cerdas
Nama : Prisky Ratna Aningtiyas
Kelas : 3KA01
NPM : 15115398
“Penerapan
Algoritma Greedy Pada Mesin Penjual Otomatis (Vending Machine)”
Dalam pembahasan kali
ini akan dibahas mengenai sebuah jurnal “Penerapan
Algoritma Greedy Pada Mesin Penjual Otomatis (Vending Machine)” oleh Alamsyah dan Indriani Tiara Putri.
Pembuatan tulisan ilmiah ini dilatarbelakangi oleh sistem pemasaran produk di
Indonesia yang masih menggunakan tenaga manusia untuk menyalurkan produk dari
pabrik hingga ke konsumen akhir. Hal itu mengakibatkan harga produk yang dijual
di toko lebih mahal daripada harga asli yang diberikan oleh pabrik. Mesin
Penjual Otomatis yang dibuat ini memiliki kemampuan untuk memberikan uang
kembalian kepada konsumen. Kemampuan tersebut diperoleh dengan menerapkan
algoritma greedy. Algoritma greedy diterapkan untuk menentukan pecahan berapa
saja yang muncul dalam proses pengembalian uang dengan meminimalkan jumlah uang
logamnya.
Vending machine ini
bertujuan untuk melayani konsumen dengan harga jual asli dari pabrik. Vending
machine ini bekerja secara otomatis selama 24 jam. Mesin ini bekerja secara
efisien dan cepat karena konsumen dapat memperoleh produk yang diinginkan tanpa
harus mengantri lama.
Cara kerja mesini ini
adalah mesin ini menerima masukan dari konsumen yang berupa uang kertas maupun
logam. Nominal uang kertasnya adalah Rp 2.000,00; Rp 5.000,00; dan Rp
10.000,00. Sedangkan nominal uang logamnya adalah Rp 100,00; Rp 200,00; Rp
500,00 dan Rp 1.000,00). Konumen lalu memasukkan kode minuman atau makanan,
minuman atau makanan keluar sesuai dengan yang dipilih konsumen. Apabila uang
yang dimasukkan jumlahnya lebih besar dari harga minuman atau makanan pada
vending machine, maka uang kembalian berupa uang logam akan muncul. Agar mesin
tersebut bekerja digunakan algoritma greedy pada proses perancangan sistem. Sistem
dibuat ke dalam Visual Basic untuk membuat program vending machine yang
menerapkan algoritma Greedy. Algoritma Greedy untuk menyelesaikan masalah
bertahap (langkah per langkah) dimana pada setiap langkah akan diambil pilihan
terbaik (optimum lokal) dengan mengharapkan hasil akhirnya optimum global.
Dari uraian jurnal “Penerapan Algoritma Greedy Pada Mesin
Penjual Otomatis (Vending Machine)” dapat
disimpulkan bahwa Vending Machine tersebut memiliki kemiripan cara kerja
sebagaimana cara kerja dengan vending machine umumnya. Perbedaannya adalah pada
uang pengembaliannya. Uang kembalian yang diperoleh konsumen hanya berupa uang
logam saja. Mesin tersebut menggunakan Algoritma Greedy karena dapat memberikan
solusi optimal pada program vending machine. Algoritma Greedy
diterapkan sebagai salah satu cara untuk menyelesaikan permasalah uang
kembalian dengan memunculkan uang logam seminimal mungkin.
Pertanyaan
Dari uraian diatas maka
dapat kita gunakan untuk menjawab pertanyaan:
Apakah
kita mungkin membuat mesin menjadi cerdas?
Jawaban pertanyaan
tersebut adalah ya, kita mungkin membuat mesin menjadi cerdas. Mesin dapat
dibuat menjadi cerdas dengan teknik-teknik tertentu dengan implementasi cerdas
mesin learning yaitu dengan melatih mesin menjadi cerdas. Mesin dilatih untuk
mengenal data dan algoritma. Ketika sebuah data diinput kedalam sebuah mesin
maka mesin tersebut akan memiliki kecerdasan tertentu dan dapat menyelesaikan
masalah dan mencari solusi. Pada vending machine, mesin dibuat cerdas dan
dilatih cerdas dengan mengetahui elemen-elemen permasalahan pembentuk solusi, yang
terdiri dari uang logam dan uang kertas dan menemukan solusinya dengan
menerapkan algoritma greedy.
“Kecerdasan
adalah kemampuan untuk belajar atau mengerti dari pengalaman, memahami pesan
yang kontradiktif dan ambigu, menanggapi dengan cepat dan baik atas situasi
yang baru, menggunakan penalaran dalam memecahkan masalah serta
menyelesaikannya dengan efektif .”(Winston dan Pendergast,
1994)
Apakah
kita mampu membuat mesin yang lebih cerdas dari manusia?
“A
computer program, or simply a program, refers to a set of instructions to the
computer in a computer language. By robot we refer to a machine under control
of its internal digital computer, which is able to move and act like a human.”(Jinchang
Wang)
“Sebuah
studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini
dapat dilakukan lebih baik oleh manusia.” (Rich and
Kinight [1991])
Kualitas kecerdasan terbatas
dan dapat diukur, tergantung bagaimana dan seberapa banyak knowledge yang
diperoleh mesin tersebut. Komputer atau mesin diprogram menyerupai cara
berfikir manusia karena sistem yang dimiliki oleh mesin cerdas berasal dari
pengetahuan manusia yang ditanam kedalam mesin. Kecerdasan yang telah dimiliki
tidak bisa berkembang sebagaimana pikiran dan akal manusia yang tidak bisa
diukur. Selain itu mesin tidak memiliki perasaan seperti layanya manusia
seutuhnya.
Referensi:
Referensi:
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/sji
http://dx.doi.org/10.4236/ijis.2013.34018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar