Nama: Prisky Ratna
Aningtiyas
NPM: 15115398
Kelas: 4KA01
VCLASS!
POST TEST MEMERIKSA SISTEM
INFORMASI
Jelaskan tiga aspek kata kunci pada
definisi kontrol. Jelaskan juga langkah-langkah dalam perencanaan
audit.
Jawaban di tulis pada blog anda dan di-link ke studentsite sebagai warta warga / tulisan (bukan tugas)
Jawaban di tulis pada blog anda dan di-link ke studentsite sebagai warta warga / tulisan (bukan tugas)
Jawaban:
aclibergamo.it |
A. Tiga aspek kata kunci definisi kontrol, yaitu :
1. Pengendalian adalah sebuah sistem (a control is
a system)
Dengan kata lain, terdiri dari sekumpulan komponen
yang saling berelasi yang berfungsi secara bersama-sama untuk menyelesaikan
suatu maksud atau tujuan.
2. Keabsahan / kebenaran dari suatu kegiatan
(unlawful events)
Keabsahan kegiatan dapat muncul jika tidak ada
otorisasi (unauthorized), tidak akurat (inaccurate), tidak lengkap
(incomplete), redundansi (redundant), tidak efektif (ineffective) atau tidak
efisien (inefficient) pemasukan data kedalam sistem.
3. Pemeriksaan digunakan untuk mencegah (prevent),
mendeteksi (detect), atau mengoreksi (correct) kejadian / peristiwa yang tidak
sesuai dengan aturan / hokum (unlawful events).
B.
Langkah – langkah dalam perencanaan audit:
Perencanaan
memudahkan auditor melakukan audit dan berperan penting dalam menetapkan suatu
audit agar tidak keluar dari jalur yang semestinya. Langkah-langkah perencanaan
audit system informasi sebagai berikut:
1. Identifikasi kebutuhan
Keahlian Teknik
Membuat
suatu rencana dalam audit diperukan personel yang memiliki keahlian yang
mumpuni dan jika bisa personel tersebut
memang sudah sangat berpengalaman dalam bidang sistem informasi yang akan dilakukan
audit. Personel tersebut biasanya didapat dari suatu instansi, komunitas, atau
tokoh yang berpengaruh dalam bidang sistem informasi tersebut.
2. Menentukan Tujuan dari
Kegiatan Audit
Perencanaan
sistem informasi diharuskan adanya tujuan agar mempunyai suatu goal yang harus
dicapai dan meminimalisir hal hal yang akan membuat audit tersebut bercabang
atau melewati batas pokok tujuan audit. Dalam audit sebuah sistem informasi
biasanya bergantung pada bidang sistem tersebut dan juga bagian atau fungsi
mana yang ingin lebih di evaluasi dan jika bisa setelah auditing dapat
dilakukan aktifitas penguatan atau perbaikan sistem tersebut atau mungkin hanya
melakukan upgrade dengan skala kecil.
3. Ruang Lingkup Audit Sistem
Informasi
Sebagai
salah satu dari perencanaan audit sistem informasi, sebuah ruang lingkup harus
di tentukan demi memberitahukan mana, apa dan kapan akan dilakukan aktifitas
audit. Hal yang paling umum dalam audit sistem informasi ialah menentukan
objek, objek ini ialah suatu lingkungan dimana sistem informasi tersebut
diimplementasikan. Setelah menentukan objek biasanya ditentukan apa yang akan
di audit, hal yang akan di audit tersebut ialah fitur sistem informasi terebut,
para pengguna yang jarang maupung sering. Dan yang terakhir adalah periode,
periode ini bukan termasuk dalam jadwal audit sistem informasi tapi lebih
ringkas mengenai waktu yang dibutuhkan (periode).
4. Metode
Dalam
Audit sistem informasi diperlukan penggunaan beberapa metode yang sesuai dengan
sistem yang akan di audit, metode ini sangat berpengaruh pada keseluruhan audit
dikarnakan data-data yang terkandung pada laporan adalah sebagian besar dari
hasil pemakaian beberapa metode. Metode dalam mengaudit beragam ada yang hanya
mencobanya sampai pemeriksaan elemen-elemen perintah serta relasi yang terdapat
ditiap fungsi sistem. Jika diperlukan auditor dapat menggunakan metode survei
mengenai kondisi suatu sistem atau kelarasan sistem dengan tujuan fungsi sistem
tersebut dan bila memang pernah ada dokumentasi dari sistem informasi tersebut
auditor harus menelaah dokumentasi tersebut guna menambahkan luas observasi
yang akan dilakukan.
5. Susunan Anggota Tim Ahli
Setelah
diidentifikasi kebutuhan keahlian tekniknya maka selanjutnya dibentuk suatu tim
yang mempuyai tugas masing-masing dalam suatu auditing sistem atau bisa juga
dengan melakukan audit sistem lalu para auditor akan memaparkan hasil dari
auditnya yang akan diputuskan atau dirangkum menjadi penguat laporan audit.
Dalam susunan anggota tim ahli bukan hanya auditor yang terdaftar melainkan
penanggung jawab yang bertugas atas semua kegiatan auditing, narasumber sebagai
informan yang memberi informasi tertentu yang diminta oleh tim audit, pengawas
yang mengatur dan mengawasi tiap aktifitas dalam kegiatan audit dan yang
terakhir dan tak kalah penting ialah ketua tim yang menerapkan suatu strategi
individu yang digunakan pada timnya, strategi tersebut tidak boleh bertentangan
dengan tujuan dan jadwal audit.
6. Jadwal Pelaksanaan
Suatu
rencana audit haruslah mempunyai jadwal pelaksanaan, jadwal tersebut berguna
dalam medisiplinkan suatu kegiatan didalam auditing tak hanya itu jadwal
tersebut merupakan upaya melakukan strategi dan pembagian tim auditor dalam
menangani audit suatu sistem. Didalam jadwal pelaksanaan umumnya terdapat :
Pesiapan guna menyiapkan semua kebutuhan yang akan digunakan atau yang berguna
dalam audit sistem, Pendahuluan yang berfungsi sebagai proses identifikasi dan
mencari berbagai informasi yang berhubungan dengan suatu sistem yang akan di
audit, Pelaksanaan ialah bagian dimana waktu yang ditetapkan dalam melaksanakan
audit sistem dan Pelaporan adalah periode pembuatan laporan yang didapat dari
proses sebelum-sebelumnya berupa data yang akan dijadikan informasi yang akan
di sajikan pada lembar laporan audit.
7. Biaya
Perencanaan
audit sistem informasi pastinya memiliki beban-beban yang akan di ubah menjadi
biaya dari suatu audit sistem, biaya tersebut haruslah rinci dan bebas dari
biaya yang mencurigakan dan juga tiap biaya haruslah mempunyai bukti
tersendiri.
PDF: BAB III Memeriksa Sistem Informasi (Conducting an Information System Audit)
simaa40210151245kel5.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar