www.lukeshavak.com |
Pengertian Keputusan
Pengambilan
keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental
atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa
alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu
menghasilkan satu pilihan final. Keputusan dibuat untuk mencapai tujuan melalui
pelaksanaan atau tindakan.(Wikipedia)
Pengertian
Pengambilan Keputusan
Pengertian Pengambilan Keputusan dikemukakan oleh,
·
Ralp C. Davis;
·
Mary Follet;
·
James A.F. Stoner.
·
Keputusan dapat dijelaskan sebagai
hasil pemecahan masalah, selain itu juga harus didasari atas logika dan pertimbangan,
penetapan alternatif terbaik, serta harus mendekati tujuan yang telah ditetapkan.
·
Seorang pengambil keputusan haruslah
memperhatikan hal-hal seperti; logika, realita, rasional, dan pragmatis.
·
Secara umum pengertian teori
pengembilan keputusan adalah, teknik pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan
keputusan atau proses memilih tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Fungsi
dan Tujuan Pengambilan Keputusan
·
Fungsi Pengambilan Keputusan
Individual atau kelompok baik secara institusional ataupun
organisasional, sifatnya futuristik.
·
Tujuan Pengambilan Keputusan
Tujuan yang bersifat tunggal (hanya satu masalah dan
tidak berkaitan dengan masalah lain)
Tujuan yang bersifat ganda (masalah saling berkaitan,
dapat bersifat kontradiktif ataupun tidak kontradiktif)
Unsur- Unsur
Pengambilan Keputusan
- Tujuan dan pengambilan keputusan
- Identifikasi alternatif-alternatif, keputusan untuk pemecahan masalah
- Perhitungan mengenai faktor-faktor yang tidak dapat diketahui,
- Sarana atau alat untuk mengevaluasi atau mengukur hasil
Dasar-dasar Pengambilan Keputusan
George R. Terry, menjelaskan dasar-dasar dari pengambilan
keputusan yang berlaku,
- Intuisi
- Pengalaman
- Fakta
- Wewenang
- Rasional
John D.Miller, menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh
dalam pengambilan keputusan,
a) Pria dan Wanita,
b) Peranan Pengambilan Keputusan,
c) Keterbatasan kemampuan
Teori Pengambilan Keputusan
Ada
beberapa teori yang paling sering digunakan dalam mengambil keputusan yaitu :
1.
Teori Rasional Komprehensif
Barangkali
toari pengambilan keputusan yang biasa digunakan dan diterima oleh banyak
kalangan aadalah teori rasional komprehensif yang mempunyai beberapa unsur
a.
Pembuatan keputusan dihadapkan pada suatu masalah tertentu yang dapat dibedakan
dari masalah-masalah lain atau setidaknya dinilai sebagai masalah-masalah yang
dapat diperbandingkan satu sama lain (dapat diurutkan menurut prioritas
masalah)
b.
Tujuan-tujuan, nilai-nilai atau sasaran yang menjadi pedoman pembuat keputusan
sangat jelas dan dapat diurutkan prioritasnya/kepentingannya.
c.
Bermacam-macam alternatif untuk memecahkan masalah diteliti secara saksama.
d.
Asas biaya manfaat atau sebab-akibat digunakan untuk menentukan prioritas.
e.
Setiap alternatif dan implikasi yang menyertainya dipakai untuk membandingkan
dengan alternatif lain.
f.
Pembuat keputusan akan memilih alternatif terbaik untuk mencapai tujuan, nilai,
dan sasaran yang ditetapkan
Ada
beberapa ahli antara lain Charles Lindblom , 1965 (Ahli Ekonomi dan Matematika)
yang menyatakan bahwa pengambilan keputusan itu sebenarnya tidak berhadapan
dengan masalah-masalah yang konkrit akan tetapi mereka seringkali mengambil
keputusan yang kurang tepat terhadap akar permasalahan.
Teori
rasional komprehensif ini menuntut hal-hal yang tidak rasional dalam diri
pengambil keputusan. Asumsinya adalah seorang pengambil keputusan memiliki
cukup informasi mengenahi berbagai alternatif sehingga mampu meramalkan secara
tepat akibat-akibat dari pilihan alternatif yang ada, serta memperhitungkan
asas biaya manfaatnya.dan mempertimbangkan banyak masalah yang saling berkaitan.
Pengambil
keputusan sering kali memiliki konflik kepentingan antara nilai-nilai sendiri
dengan nilai-nilai yang diyakini oleh masyarakat. Karena teori ini
mengasumsikan bahwa fakta-2 dan nilai-nilai yang ada dapat dibedakan dengan
mudah, akan tetapi kenyataannya sulit membedakan antara fakta dilapangan dengan
nilai-nilai yang ada.
Ada
beberapa masalah diperbagai negara berkembang seperti Indonesia untuk
menerapkan teori rasional komprehensif ini karena beberapa alasan yaitu:
–
Informasi dan data statistik yang ada tidak lengkap sehingga tidak bisa dipakai
untuk dasar pengambilan keputusan. Kalau dipaksakan maka akan terjadi sebuah
keputusan yang kurang tepat.
–
Teori ini diambil/diteliti dengan latar belakang berbeda dengan nagara
berkembang ekologi budanyanya berbeda.
–
Birokrasi dinegara berkembang tidak bisa mendukung unsur-unsur rasional dalam
pengambilan keputusan, karena dalam birokrasi negara berkembang kebanyakan
korup sehingga menciptakan hal-hal yang tidak rasional.
2.
Teori Inkremental
Teori
ini dalam mengambil keputusan dengan cara menghindari banyak masalah yang harus
dipertimbangkan dan merupakan madel yang sering ditempuh oleh pejabat-pejabat
pemerintah dalam mengambail keputusan. Teori ini memiliki pokok-pokok pikiran
sebagai berikut:
a.
Pemilihan tujuan atau sasaran dan analisis tindakan empiris yang diperlukan
untuk mencapanya merupakan hal yang saling terkait.
b.
Pembuat keputusan dianggap hanya mempertimbangkan beberapa alternatif yang
langsung berhubungan dengan pokok masalah, dan alternatif-alternatif ini hanya
dipandang berbeda secara inkremental atau marjinal
c.
Setiap alternatif hanya sebagian kecil saja yang dievaluasi mengenahi sebab dan
akibatnya.
d.
Masalah yang dihadapi oleh pembuat keputusan di redifinisikan secara teratur
dan memberikan kemungkinan untuk mempertimbangkan dan menyesuaikan tujuan dan
sarana sehingga dampak dari masalah lebih dapat ditanggulangi.
e.
Tidak ada keputusan atau cara pemecahan masalah yang tepat bagi setiap masalah.
Sehingga keputusan yang baik terletak pada berbagai analisis yang mendasari
kesepakatan guna mengambil keputusan.
f.
Pembuatan keputusan inkremental ini sifatnya dalah memperbaiki atau melengkapi
keputusan yang telah dibuat sebelumnya guna mendapatkan penyempurnaan.
Karena
diambil berdasarkan berbagai analisis maka sangat tepat diterapkan bagi
negara-negara yang memiliki struktur mejemuk. Keputusan dan kebijakan diambil
dengan dasar saling percaya diantara berbagai pihak sehingga secara politis
lebih aman. Kondisi yang realistik diberbagi negara bahwa dalam menagmbil
keputusan/kebijakan para pengambil keputusan dihadapkan pada situasi kurang
baik seperti kurang cukup waktu, kurang pengalaman, dan kurangnya sumber-sumber
lain yang dipakai untuk analsis secara komprehensif.
Teori
ini dapat dikatakan sebagai model pengambilan keputusan yang membuahkan hasil
terbatas, praktis dan dapat diterima.
Ada
beberapa kelemahan dalam teori inkremental ini
–
keputusan–keputusan yang diambil akan lebih mewakili atau mencerminkan
kepentingan dari kelompok yang kuat dan mapan sehingga kepentingan kelompok
lemah terabaikan.
–
Keputusan diambil lebih ditekankan kepada keputusan jangka pendek dan tidak
memperhatikan berbagai macam kebijakan lain
–
Dinegara berkembang teori ini tidak cocok karena perubahan yang inkremental
tidak tepat karena negara berkembang lebih membutuhkan perubahan yang besar dan
mendasar.
–
Menutut Yehezkel Dror (1968) gaya inkremental dalam membuat keputusan cenderung
mengahsilkan kelambanan dan terpeliharanya status quo
3.
Teori Pengamatan Terpadu (Mixed Scaning Theory)
Beberapa
kelemahan tersebut menjadi dasar konsep baru yaitu seperti yang dikemukakan
oleh ahli sosiologi organisasi Aitai Etzioni yaitu pengamatan terpadu (Mixid
Scaning) sebagai suatu pendektan untuk mengambil keputusan baik yang bersifat
fundamental maupun inkremental. Keputusan-keputusan inkremental memberikan
arahan dasar dan melapangkan jalan bagi keputusan-keputusan fundamental sesudah
keputusan-keputusan itu tercapai.
Model
pengamatan terpadu menurut Etzioni akan memungkinkan para pembuat keputusan
menggunakan teori rasional komprehensif dan teori inkremental pada situasi yang
berbeda-beda.
Model
pengamatan terpadu ini pada hakikatnya merupakan pendekatan kompromi yang
menggabungkan pemanfaatan model rasional komprehensif dan model inkremental
dalam proses pengambilan keputusan.
Priskyra
Referensi:
Wikipedia.org
mulyono.staff.uns.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar